Terapi Energi tentunya akan memiliki manfaat khusus bahkan mempercepat penyembuhan, menguatkan kinerja obat agar cepat sembuh bahkan menghilangkan efek negatif bibit penyakit yang menyerang tubuh. Banyaknya jenis Terapi Energi tentu tergantung kita memilih yang mana, namun jika kita lebih memahami sebenarnya inti energi itu ada pada diri kita sendiri, jenis aksesoris atau media kesehatan hanya menunjang, bahkan bagi yang mempelajari berbagai teknikpun hanya sarana untuk mengolah agar bisa memanfaatkan energi tersebut. Terapi Energi yang kita cari adalah inti dasar bukan berragam cara atau media itu sendiri. Jika kita pakai semua alat terapi bahkan aaksesoris kesehatan samapai mempelajari berbagai teknik jenis energi tentu ada konsekwensi yang harus kita tebus, menghamburkan uang yang banyak, perlu waktu yang panjang jika mempelajari sejuta teknik mengakses energi yang pasti disela kesibukan kita tidak mungkin kita jalani semua.
Terapi Energi seperti itu bisa kita jalani bagaimana yang kita rasa cocok saja, namanya juga ikhtiyar. Jika salah satu kita jalani secara benar dan rutin pasti akan membawa manfaat untuk menjaga kesehatan ataupun untuk penyembuhan.
Seperti yang pernah saya alami, membeli kasur kesehatan yang harganya mahal hampir sekitar 10juta yang mengandung berbagai jenis bebatuan alam, jika mau dihangatkan cukup colokan ke listrik agar energinya lebih bekerja. Memang ada rasa hangat dan ada manfaat, namun untuk menjaga kesehatan bagus tetapi untuk penyembuhan hanya sekedar membantu saja kurang membuahkan hasil.
Selain itu saya juga menjalani terapi energi mengikuti program master s45p, agar tujuan saya segera sembuh dari penyakit kanker darah jika secara medis tentunya harus komsumsi obat yang saya kawatirkan justru memperparah kondisi saya. Makanya saya mencoba alternatif untuk Terapi Energi agar sembuh dari penyakit tersebut. Dengan ketekunan saya terapkan meditasi makdum sarpin agar membuang energi berpenyakit, alhamdulah dengan hal yang dilakukan secara rutinitas akhirnya tubuh makin segar dan 3 bulan menjalani setelah di cek ke dokter dinyatakan sembuh.
Pengalaman dari Ibu Setyowati Kebagusan Jaksel